Mengenal Tanaman Hias ( Faktor-Faktor Pertumbuhan)
Faktor-Faktor Pertumbuhan
1. Pertumbuhan Tanaman
Pertumbuhan tanaman merupakan proses bertambahnya jumlah protoplasma sel pada suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat dan jumlah sel yang bersifat irresversible atau tidak dapat kembali pada keadaan sebelumnya dan dapat diukur. Pertumbuhan tanaman akan berlangsung baik apabila mendapat makanan yang cukup.
Setiap tanaman memiliki siklus hidup yang berbeda-beda. Bibit atau biji yang ditanam akan tumbuh dan berkembang dan mengalami fase vegetatif menuju fase generatif. Fase vegetatif yaitu pertambahan volume, jumlah, bentuk dan ukuran organ-organ vegetatif seperti daun, batang dan akar yang dimulai dari terbentuknya daun pada proses perkecambahan hingga awal terbentuknya organ generatif. Sedangkan fase generatif yaitu pertumbuhan organ generatif yang dimulai dengan terbentuknya primordia bunga hingga buah masak (Solikin, 2013).
Pertumbuhan tanaman diawali dengan terjadinya zigot dan kemudian terbentuk embrio yang diikuti dengan pembelahan dan pengembangan sel sampai terjadinya proses perkecambahan dari biji. Menurut Widyastuti (2018), tanmaan melakukan dua cara pertumbuhan yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan tanaman akan berlangsung selama siklus hidup tumbuhan yang tampak sebagai hasilnya yaitu bertambah besar atau berat tanaman. Bersamaan dengan pertumbuhan terjadi pula perubahan kualitatif dalam tanaman yang disebut perkembangan tanaman.
Secara garis besar pertumbuhan dan perkembangan tanaman dibagi menjadi empat fase yaitu fase embryonis, fase muda (juvenil/vegetatif), fase dewasa (mature/reproduktif/generatif), fase menua dan aging (senil/senescene). Fase embryonis yaitu pembentukan zigot sampai terjadinya embrio, dari zigot diikuti dengan pembelahan sel dan pengembangan sel. Fase ini dicirikan dengan pembentukan daun sampai berbunga atau berbuah yang pertama. Fase muda dialami oleh tumbuhan tergantung dari jenis tanaman, keadaan luar an pemeliharaan. Fase dewasa ditunjukan oleh perbuahan pada morfologi, laju tumbuh dan kapasitas pembungaan. Akhir dari siklus hidup tumbuhan ditandai dengan senescence dan akhirnya tumbuhan akan mati, selama akhir fase ini terjadi penurunan aktivitas dan fungsi organ-organ pada tumbuhan, biasanya ditandai dengan perubahan warna atau berkurangnya klorofil sehingga daun menguning dan kering.
2. Eksternal
a. Iklim
Salah satu faktor eksternal yang paling dominan adalah iklim. Faktor iklim yang berpengaruh diantaranya adalah suhu, curah hujan, kelembaban udara, angin. Suhu dapat mempengaruhi perkembangan tumbuhan. Suhu biasanya dikenal dengan suhu maksimum, optimum, dan minimum, serta suhu kritis untuk suatu tumbuhan. Curah hujan adalah adalah air hujan dengan segala bentuk yang langsung diterima oleh bumi (salju, air, embun, kabut, dan lainnya). Curah hujan yang utama adalah banyaknya hari hujan dan lebatnya curah hujan, serta merata tidaknya air hujan. Kelembaban udara adalah uap air dalam udara dibagi dengan jumlah uap air maksimum yang dapat ditahan oleh udara pada suhu tertentu. Kelembaban udara penting diketahui karena dengan demikian petani dapat memperhitungkan atau dapat mengetahui kapan saat tumbuhan dapat dipanen atau kapan harus diwaspadai adanya serangan jamur. Angin merupakan pelaku utama yang berperan pada proses penguapan dan penyerbukan. Faktor angin yang mempengaruhi tumbuhan adalah kecepatan angin dan arah angina (Widyastuti, 2018).
b. Gangguan
Penyakit tanaman hias disebabkan jamur, bakteri dan virus. Tiga sumber penyakit ini akan menyerang tanaman hias, bila tanaman tersebut dalam kondisi tidak sesuai dengan habitat aslinya. Misalnya kelembaban yang berlebihan, sirkulasi udara yang tidak baik, tanaman kekurangan nutrisi.
Contoh pseudomonas Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas chicorii. Gejala penyakit ini berupa bercak coklat kehitam-hitaman berair pada daun dan melebar hingga ke seluruh daun
Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya yang pertumbuhannya tidak dikehendaki dan umumnya merugikan karena dapat menghambat pertumbuhan, mengakibatkan penurunan kuantitas dan kualitas produksi dan dapat menjadi sarang hama dan penyakit.
Hama adalah hewan pengganggu tanaman yang secara fisik masih dapat dilihat secara kasat mata tanpa bantuan alat. Kutu kebul merupakan salah satu contoh hama tanaman hias yang sering ditemui pada tanaman hias bentuknya kecil dan bergerombol.
c. Esensial
Faktor essensial merupakan faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Faktor essensial sangat penting dikarenakan berfungsi sebagai input untuk melakukan proses fotosintesis tanaman. Faktor essensial pada tanaman hias umumnya sama serperti tanaman lainnya yakni unsur hara, air dan CO2 untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Ketersediaan unsur hara dipengaruhi oleh pH, leaching, ikatan senyawa kompleks, dan lainnya. Ketercukupan unsur hara membuat tanah menjadi subur.
Ketersediaan air bagi tanaman mempunyai beberapa fungsi yaitu : sebagai senyawa utama pembentuk tubuh, sebagai pelarut dan media pengangkut unsur hara, sebagai senyawa yang diperlukan dalam fotosintesis, proses hidrolisis, dan reaksi-reaksi kimia lain dalam tubuh tanaman sehingga jumlah air harus tercukupi. Air merupakan salah satu bahan baku dalam proses fotosintesis, serta metabolisme tubuh tanaman.
CO2 juga sangat dibutuhkan tanaman dalam proses fotosintesis, yaitu pada reaksi gelap. Reaksi Gelap adalah reaksi yang menggunakan karbon dioksida dan menghasilkan karbohidrat. Kecepatan fotosintesis akan naik dengan kenaikan kadar CO2 dalam udara.
3. Internal
a. Genetis
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman diantaranya yaitu, genetis dan hormone atau enzim. Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Selain itu, gen juga menentukan kemampuan metabolism sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut.
materiipa.com
b. Hormon/ Enzim
Hormon
Hormone merupakan senyawa organic pengatur tubuh. Hormone dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan kemudian ditransformasikan ke bagian yangmembutuhkan. Beberapa macam hormone yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah :
- Hormone akuksin
Hormone auksin diproduksi di jaringan meristem pada ujung batang maupun akar. Hormone auksin berguna untuk pertumbuhan batang dan akar. Hormone auksin akan terurai bila terkena cahaya dan terakumulasi ditempat yang tidak terkena cahaya.
- Hormone giberelin
Hormone giberelin terdapat di hamper semua bagian tanaman. Fungsi hormone giberelin antara lain merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel, merangsang perkecambahan biji, memecah dormansi biji, merangsang pembungaan dan pembuahan.
Hormone sitokinin
Fungsi hormone sitokinin adalah menyebabkan pertumbuhan tuas lateral sehingga tanaman menjadi rimbun. Fngsi hormone sitokinin mirip dengan hormone giberelin, yaiu merangsang pembelahan dan pemanjangan sel. Hormone sitokinin juga memiliki j=fungsi merangsang dominasi oleh auksin, merangsang pertumbuhan pada titik tumbuh, mematahkan dormansi biji dan merangsang pertumbuhan embrio, merangsang pertumbuhan akar dan cabang, menghambat proses penuaan daun, bunga dan buah.
Hormone asam absisat
Asam absisat dihasilkan oleh daun, ujung akar, batang dan diedarkan di jaringan pengangkut. Asam absisat memiliki sifat menghambat pertumbuhan tanaman. Asam absisat emiliki fungsi antara lain mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan disepanjang titik tumbuh, memacu penguguran daun saat kemarau untuk mengurangi air, membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan, mengurangi kecepatan pembelahan sel, memacu jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen dan memacu dormansi bijo agar tidak berkecambah.
Gas etilen
Gas etilen merupakan satu-satuya hormone tumbuhan yang berbentuk gas. Gas etilen dihasilkan ruas batang, buah yang sudah matang dan jaringan yang menua seperti daun yang gugur. Pembentukan gas etilen dipengaruhi oleh O2 dan dihambat oleh CO2. Beberapa fungsi gas etilen adalah mempercepat pematangan buah, menghambat pemanjangan akar,batang dan pembungaan, menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokor dan tebal, merangsang proses absisi interaksi antara etilen dengan auksin, memacu pembungaan (interaksi etilen dengan giberelin mengontrol rasio bunga jantan dengan betina)
Asam traumalin
Asam traumalin berfungsi merangsang sel-sel di daerah yang luka dan bersifat meristematik sehingga mampu menutup bagian tanaman yang luka.
Hormone kalin
Hormone kalin berfungsi memacu pertumbuhan organ tumbuhan, beberapa jenis hormone kalin antara lain fitokalin (daun), kaulokalin (batang),rhizokalin (akar), anthokalin (bunga dan buah)
Enzim
Enzim merupakan molekul protein yang mempercepat reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup. Rekasi dalam tubuh makhluk hidup tidak hanya melibatkan satu enzim. Perbedaan enzim mempengaruhi respon pertumbuhan terhadap lingkungan.
Sumber:
https://www.google.com/amp/s/wawaorchid.com/2011/02/24/penyakit-pada-tanaman-hias-dan-cara-penanganannya/amp/
http://balithi.litbang.pertanian.go.id/berita-536-mengenal-penyakit-tanaman-hias.html
https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/48-gulma-dan-cara-menanggulanginya.html
http://planthospital.blogspot.com/2011/08/macam-macam-hama
https://www.pioneer.com/web/site/indonesia/Faktor-Faktor-yang-Mempengaruhi-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tanaman
Kementerian Pertanian. 2019. Faktor-faktor Pertumbuhan Tanaman. katam.litbang.pertanian.go.id. Diakses pada 9 Juli 2020
Modul dasar agronomi Universitas Udayana (2016)
Solikin. 2013. Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif Stachytarpeta jamaicensisl(L.) Vahl. UPT Balai Konversi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi-LIPI.
Widyastuti, Titiek. 2018. Teknologi Budidaya Tanaman Hias Agribisnis. Yogyakarta: CV Mine.
Keren banget kak, makasih infonya
ReplyDelete